Ujian Tengah Semester SIM (Soal 18)

Salah satu contoh penerapan program MSIP (Manajemen Sistem Informasi Sekolah) di sekolah adalah e-learning. Buatlah contoh sederhana penerapan program e-learning di sekolah dalam bidang:
a. Pembelajaran berpusat pada siswa student centered learning atau SCL
b. Pengembangan Perpustakaan Digital (digital library)
c. Pengembangan sumber saya Guru dan Pegawai



Jawaban
a. Student Centered Learning (SCL)
Student Centered Learning (SCL) merupakan metode pembelajaran dengan karakteristik berpusat pada siswa. Metode ini memberikan otonomi dan pembelajaran yang lebih baik pada siswa. Pada SCL, siswa ikut serta dalam menentukan input materi, metode serta waktu pembelajaran dengan disetujui oleh administrator. Guru berperan sebagai penunjang dan dapat menerima kritik/saran dari para siswanya.
Metode yang dipakai di Indonesia cenderung Teacher Centered Learning (TCL) yang bersifat satu arah. Untuk menerapkan SCL (di Indonesia), perlu diperhatikan hal-hal berikut:
  • komitmen dari semua pihak, termasuk Depdiknas.
  • Pelatihan bagi para pengajar.
  • sosialisasi untuk menyamakan visi tentang SCL dan menerima input dari masyarakat penyusunan materi, misalnya lewat seminar, role play, debat, dll. Materi harus disesuaikan dengan kondisi yang ada, agar penyampaiannya efektif.
  • uji coba menyangkut pengajar, siswa, materi dan metode penyampaian implementasi

SCL selalu mempunyai hal-hal di bawah ini:
  • sosialisasi materi.
  • Assment (siswa bisa mengukur sendiri tingkat kemampuannya).
  • interaksi antar siswa.
  • strategi
  • penyampaian. 
  • orientasi motivasi siswa.
  • pengawasan berkala.

Contoh Pembelajaran Student Centred Learning
Seorang guru memberikan pembelajaran tatap muka ditambah dengan menggunakan web blog (wordprees, blogspot dll) sebagai salah satu media pembelajaran. Siswa diminta menuliskan hasil refleksi mingguan, hasil kajian, dan lainnya dengan gaya bahasa masing-masing kedalam blog tersebut baik berupa tugas individu maupun kelompok. Setiap individu atau kelompok diwajibkan memberikan komentar mengenai materi yang dijelaskan oleh guru atau materi yang ditulis oleh individu atau kelompok lainnya. Guru juga dapat melayani komunikasi secara online “yahoo messenger”. Kapan saja dan dimana saja siswa boleh berdiskusi tentang pembelajaran dengan guru melalui chatting. Sewaktu-waktu guru membuka telekonferensi melalui yahoo massanger untuk membicarakan topik pelajaran yang tidak sempat dibahas dalam tatap muka. Bahkan secara offline guru juga dapat menerima dan mengirim informasi melalui email dan mengirim informasi atau tugas secara serentak melalui milinglist (yahoogroups). 
Lalu bagaimana dengan SCL untuk mahasiswa? SCL dapat dinikmati oleh mahasiswa lewat e-learning yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Beberapa cara penerapan e-learning seperti di bawah ini:
  • Dosen sebagai penunjang. 
  • Mahasiswa dapat bertanya jika perlu lewat media internet
  • Fasilitas pemberian kritik/saran.
  • Mahasiswa dapat merumuskan materi sendiri sepanjang sesuai dengan silabus yang telah ditetapkan sebelumnya. 
  • Website e-learning harus dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
  • Mahasiswa dapat mengukur kemampuannya sendiri.
  • Adanya forum diskusi bagi mahasiswa siswa dapat menambah materi dengan mendapat persetujuan admin
  • Penerapan SCL mungkin lebih cocok diterapkan di tempat-tempat kursus yang siswa-siswanya memang memiliki minat pada bidang yang dikursuskan.

b. Pengembangan Perpustakaan Digital (Digital Library)
Sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, pengolahan, sirkulasi, statistik, pengelolaan anggota perpustakaan, dan lain-lain. Sistem ini sering dikenal juga dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan.
Saat ini hampir semua perpustakaan di Indonesia telah menerapkan apa yang disebut dengan sistem otomasi perpustakaan. Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat hardware dan software, koleksi elektronik, staf pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta layanan dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi. Pengembangan perpustakaan digital bagi tenaga pengelola perpustakaan lebih efektif dan efisien. Fungsi sistem otomasi perpustakaan lebih menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis/terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna perpustakaan dapat membantu mencari sumber-sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga pencarian informasi dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun ia berada.
Salah satu konsep/bentuk pengembangan perpustakaan digital (digital Library) adalah :
  • Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai sistem informasi manajemen perpustakaan. Bidang pekerjaan yang diintegrasikan dengan sistem tersebut adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk automasi perpustakaan.
  • Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Cakupannnya antara lain : Pengadaan koleksi, katalogisasi, inventarisasi, sirkulasi, reserve, inter-library loan
  • Pengelolaan penerbitan berkala
  • Penyadiaan penerbitan berkala
  • Penyediaan katalog (OPAC) dan
  • Pengelolaan anggota
Penyedia teknologi informasi yang digunakan dalam layanan informasi referensi dikembangkan dengan menyediakan koleksi dalam bentuk digital yang dikemas dalam bentuk CD-ROM dan akses informasi ke jaringan luar (LAN, WAN, dan Internet).

c. Contoh penerapan program e-learning dalam hal pengembangan sumber daya guru dan pegawai
Kepala sekolah harus membekali guru dan pegawai dengan pengetahuan dan ketrampilan tentang media elektronik atau sistem informasi yang memadai. Penguasaan pengoperasian komputer, power point, infokus. Penguasaan penggunaan e-mail, blogger, internet dan lain-lain.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menunjang tugas-tugas rutin sehari-hari bagi seorang guru. Mendapatkan bahan ajar, menyajikan, dan mengevaluasi, serta mengolahnya secara professional dan bermakna. Bagi seorang pegawai/karyawan hal tersebut di atas akan memudahkan pengolahan data, yang setiap saat selalu dibutuhkan bagi intern sekolah maupun bagi ekstern sekolah.

Allahu 'alam bishawab,.,.,.