Senin, 24 Mei 2010 / 20.44 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelajar miskin di Yogyakarta akan didahulukan dalam penerimaan peserta didik baru tahun ini. Selain itu, mereka juga memperoleh kuota khusus sekolah negeri.
Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta mengenai penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2010 yang disyahkan Senin (24/5/2010), PPDB untuk pelajar miskin atau pelajar pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) akan berlangsung serentak untuk jenjang SMP, SMA/SMK pada 28 dan 29 Juni. Ini lebih awal dari PPDB untuk peserta reguler yang berlangsung 5, 6, 7 Juli untuk jenjang SMA/SMK serta 7 dan 8 Juli untuk jenjang SMP.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori mengatakan, waktu pendaftaran bagi pelajar KMS ditetapkan lebih awal untuk proses seleksi di antara sesama pelajar KMS. "Baru setelah kuota KMS di tiap sekolah terpenuhi, kursi lainnya diperebutkan oleh pendaftar PPDB reguler," katanya.
Kuota untuk pelajar miskin di Yogyakarta tahun ini ditetapkan sebesar 25 persen untuk SMK, lima persen untuk SMA, serta 25 persen untuk SMP.
Menurut Budi, kebijakan ini merupakan upaya pemerintah mengatasi keterbatasan struktural yang dialami masyarakat tak mampu. Dengan kuota ini, pelajar miksin diharap dapat menikmati layanan pendidikan yang berkualitas di sekolah negeri.
"Keterbatasan struktural bukan hanya pada tidak adanya biaya sekolah, tapi juga pada akses untuk mendaftar di sekolah negeri karena terlanjur kalah bersaing dulu. Padahal, pendidikan di sekolah negeri seharusnya bisa dinikmati juga oleh masyarakat tak mampu," kata Budi.
Koordinator PPDB Yogyakarta 2010 Samiyo mengatakan, selain kuota, para pelajar KMS juga memperoleh bantuan biaya pendidikan serta seragam. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta juga menyediakan bimbingan belajar gratis khusus pelajar KMS.
Bimbingan belajar gratis diselenggarakan untuk mengatasi keluhan sekolah mengenai kemampuan pelajar KMS yang umumnya lebih rendah dari nilai-nilai pelajar di sekolah negeri.
Klik di sini : sumber