Oleh Sofan Hadi
Pendahuluan
Organisasi sebagai suatu sistem terdiri dari komponen-komponen (subsistem) yang saling berkaitan atau saling tergantung (inter dependence) satu sama lain dan dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (Kast dan Rosenzweigh, 1974). Agar organisasi dapat tampil efektif, maka individu dan kelompok yang saling tergantung itu harus menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung satu sama lain, menuju pencapaian tujuan organisasi. sabagaimana dikatakan oleh Gibson, et al. (1997:437).
I. Pembahasan
a. Kerja sama,
kerjasama, atau kooperasi merujuk pada praktek seseorang atau kelompok yang lebih besar yang bekerja di khayalak dengan tujuan atau kemungkinan metode yang disetujui bersama secara umum, alih-alih bekerja secara terpisah dalam persaingan. Kerja sama dapat sejumlah ranah bisnis, pertanian, perusahaan serta pendidikan. Kerja sama umumnya mencakup paradigma yang berlawanan dengan kompetisi. Banyak orang yang mendukung kerja sama sebagai bentuk yang idel untuk pengelolaan urusan perorangan.
b. Kelompok
Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantungan yang bersama-sama untuk mencapai sasaran. Sedangkan sebuah kelompok kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggung jawabnya.
c. Tim kerja
Tim kerja adalah kelompok yang dibentuk dengan tujuan menyukseskan tujuan bersama sebuah organisasi atau masyarakat. Sebuah tim adalah sekelompok orang dengan keahlian saling melengkapi yang berkomitmen kepada misi yang sama, pencapaian kinerja, dan pendekatan dimana mereka saling begantung kepada yang lain dan upaya-upaya individunya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual.
Tujuan utama membangun sebuah tim adalah unuk membangun unit kerja yang solider serta mempunyai identifikasi keanggotaan maupun kerja sama yang kuat, terutama di sekolah yang karena pelajaran tertentu perlu pengelolaan dengan team teaching. Demikian pula proyek penelitian yang melibatkan dan mempekerjakan orang banyak dan mungkin dengan berbagai disiplin ilmu, serta dengan karakter orang yang berbeda.
a. Proses pembentukan
Membangun tim bertujuan agar terjadi kerjasama yang teridentifikasi dalam unit kerja yang salaing berhubungan. Terdapat pula beberapa pedoman umum dalam membangun tim, yaitu :
1. Menanmkan keyakinan pada kepentingan bersama
2. Menggunkan seremoni dan ritual-ritual
3. Menggunakan symbol-simbol untuk mengembangkan identifikasi dengan unit kerja.
4. Mendorong dan memudahkan interaksi sosial yang memuaskan.
5. Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk membangun tim
6. Menggunakan konsultan atau fasilitator jika diperlukan
b. Anggota tim
Keberhasilan tugas dalam tim akan tercapai bila setiap orang bersedia bekerja dab memberikan yang terbaik sebagai bagian dari tim, syarat menjadi anggota tim yang baik adalah :
1. Mengerti tujuan yang baik
2. Memiliki rasa saling bergantung serta membutuhkan dan saling memiliki
3. Menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim
4. Daoat bekerja secara terbuka
5. Menguasai materi ( termasuk materi ajar ) dengan baik.
6. Dapat mengekspresikan gagasan, opini dan ketidaksepakatan.
7. Mengerti sudut pandang satu dengan yang lain
8. Mengembangkan ketrampilan dan menerapkan pada pekerjaan
9. Mengakui bahwa konflik adalah suatu hal yang normal
10. Berpartisipasi dalam keputusan tim
c. Tipe tim
Sebuah tim dapat diklasifikasikan berdasar sasarannya :
1. Tim pemecahan masalah
Pada umumnya tim ini tersusun atas 5 samapai 12 karyawan. Secara periodic tiap bagian atau departemen dalam organisasi bertemu selama beberapa jam setiap pecan untuk membahas perbaikan kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja.
2. Tim kerja pengelolaan diri
Tim kerja pengelolaan diri umumnya tersusun atas 10 sampai 15 orang yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia atau pengawas. Lazimnya hal ini mencakup pengawasan kolektif atas kecepatan kerja penentuan kerja organisasi dan istirahat serta pilihan kolektif prosedur pemeriksaan.
3. Tim fungsional silang
Tim ini secara efektif membuka banyak kemungkinan orang-orang dari aneka bidang dalam suatu organisasi untuk bertukar informasi, mengembangkan gagasan baru dan memecahkan masalah. Serta mengkordinasikan proyek yang rumit.
Tim yang sukses mempunyai orang orang yang tepat untuk mengisi semua peran utama dan terdiri atas orang yang terpilih atas dasar ketrampilan dan preferensi mereka.
d. Ciri-ciri tim yang sukses.
Tim yang sukses biasanya terdiri atas orang-orang atau individu yang mempunyai tugas dan peran yang spesifik serta mengerti peran dan tanggungjawabnya. Biasanya sebuah tim yang sukse terdiri dari :
1. Pencipta – pembaharu ( creator-innovator)
Biasanya orang-orang ini adalah orang-orang imajinatif dan baik dalam memprakarsai gagasan atau konsep dan tak bergantung pada orang lain dan bekerja pada jalurnya sendiri dengan cara sendiri dan dengan tenggat waktu tersendiri.
2. Penjelajah – promoter ( explore- promoter)
Orang-orang ini senang mengambil gagasan baru dan memperjuangkan perkara, mereka baik dalam memungut gagasan dari pencipta-pembaharu dan menemukan sumberdaya untuk mempromosikan gagasan itu.
3. Penilai-pengembang (assessor-developer)
Individu-individu ini mempunyai ketrampilan analis yang kuat. Paling baik mereka diberi beberapa pilihan yang berbeda untuk dievaluasi dan dianalisi sebelum diambil suatu keputusan.
4. Pendorong-pengorganisasi (Thruster-organizer)
Mereka suka menyusun prosedur operasi untuk mengubah gagasan menjadi kenyataan dan menyelesaikan urusan. Mereka menentukkan tujuan, menegakkan rencana, mengorganisasikan orang-orang dan menegakkan system untuk menjamin terpenuhinya batas waktu.
5. Penyimpul-penghasil (concluder-producer)
Mereka focus pada hasil dan pentaatan batas waktu dan dipastikan bahawa seluruh komitmen ditaati dan ditindaklanjuti.
6. Pengawas – pemeriksa ( controller-inspector)
Adalah orang yang mempedulikan penegakan dan penguatan aturan dan peraturan. Mereka baik dalam menguji rincian dan memastikan agar dihindarinya ketidaktepatan. Mereka ingin mengecek semua fakta dan angka dan dibuat sempurna.
7. Pemerkuat – pemelihara (Uploader-maintainer)
Orang-orang ini memiliki keyakinan yang kuat mengenai cara-cara seharusnya suatu hal diselesaikan. Mereka membela dan bertempur demi tim ini dan melawan orang-orang luar.
8. Pelapor- penasihat (reporter – advisor)
Mereka adalah pendengar yang baik, tidak menekankan titik pandangnya kepada orang lain. Mereka cenderung memilih urntuk mendapatkan lebih banya informasi sebelum mengambil keputusan.
9. Penaut (linker)
Peran terakhir initumpang tindih dengan yang lain dan dapat dilakukan oleh tiap orang dari kedelapan peran diatas. Mereka mencaoba memahami ssemua pandangan. Mereka adalah coordinator dan integrator. Mereka mengenali berbagai peran yang dapat dilakukan masing-masing anggota timdan mencoba memadukan orang-orang walaupun ada perbedaan antara mereka.
e. Membentuk sebuah tim
Ada beberapa hal dan proses yang harus diperhatikan dalam pembentukan pemain dalam tim yaitu :
1. Seleksi
Beberapa orang telah memiliki ketrampilan serta hubungan pribadi untuk menjadi pemain tim yang efektif. Ketika mempekerjakan anggota tim disamping harus mempunyai ketrampilan teknis yang diperlukan harus dipastikan bahwa calon dapat memnuhi peran sebagi anggota tim dan juga memenuhi persyaratan teknis.
2. Pelatihan
Sebuah keoptimisan pada lingkungan yang dibesarkan pada mementingkan prestasi individual dapat dilatih menjadi pemain tim. Pelatihan memungkinkan karyawan mengalami kepuasan yang dapat diberikan oleh kerja tim. Lokakaraya, seminar, workshop sangat membantu karyawan mempunyai ketrampilan pemechan masalah.
3. Ganjaran
System ganjaran mendorong seluruh komponen bekerja secara kooperatif bukan kompetitif. Promosi, kenaikan upah dan aneka ragam lain dari pengakuan hendaknya diberikan kepad individu atas betapa efektifnya mereak sebagai anggota tim yang kolaboratif. Kesempatan untuk mengembangkan pribadi dan dihargai merupakan pengalaman yang memuaskan dan hadiah bagi para karyawan.
f. Faktor penghambat
Ada sejumlah faktor yang dapat menghambat kepaduan sebuah tim, yaitu :
1. Ketidaksamaan tujuan
2. Besarnya anggota tim
3. Pengalaman yang tidak menyenangkan dengan tim
4. Persaingan anggota tim
5. Dominasi
g. Peran kepemimpinan dalam tim
Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses untuk memberikan pengarahan dan pengaruh pad kegiatan yang behubungan dengan tugas sekelompik anggotanya. Manajer, pemimpin atau kepala sekolah yang bepusat pada tim berbeda dengan pemimpin kelompok yang mengenyampingkan visi demi memnuhi tujuan. Maka pemimpin dalam tim harus berbagi dan bertindak sesuai visi dan misi.
Pemimpin dalam tim tidak selalu memiliki semua jawaban, jadi merek tidak memaksakan diri untuk menyediakan semua jawaban tersebut. Mereka percaya bahwa tidak harus membuat semua keputusan. Mereka meyakini bahwa tim tidak akan sukses tanpa mengkombinasikan kontribusi setiap anggotanya utukmencapai tujuan akhir bersama. Peranan pemimpin dalam tim adalah sebagai berikut :
1. Memperlihatkan gaya pribadi
2. Proaktof dalam hubungan
3. Mengilhami kerja tim
4. Memberikan dukungan timbale balik
5. Membuat orang terlibat dan terikat
6. Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi
7. Mencari orang yang ingin unggul dan bekerja secara konstruktif.
8. Mendorong dan memudahkan anggota bekerja
9. Mengakui prestasi anggota tim
10. Berusaha mempertahankan komitmen
11. Menempatkan nilai yang tinggi pada kerja tim
Peranan kepemimpinan dalam tim menurut kepemimpinan yang berorientasi oada tugas adalah :
1. Menstruktur proses (process structuring)
2. Menstimulasi komunikasi (stimulating communication)
3. Menjernihkan informasi (clarifying communication)
4. Meringkas (summarizing)
5. Menguji konsensus (consensus testing)
Peranan kepemimpinan dalam tim menerut kepemimpinan yang berorientasi pada memelihara kelompok (relationship oriented) adalah :
1. Penjaga gawang (gate keeping)
2. Mengharmonisasikan (harmonizing)
3. Mendukung (supporting)
4. Menerapkan standar (standar setting)
5. Menganalisi proses (process analyzing)
h. Kesimpulan.
Pergeseran paradigma dari bekerja sendiri menjadi bekerja secara tim menuntu karyawan bekerjasama, berbagi informasi, menghadapi perbedaan dan menghaluskan kepentingan pribadi demi kebaikan lebih besar dari tim. Tim bekinerja tinggi mempunyai karakteristik yang sama, anmun mempunya ketrampilan yang berbeda: teknis, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan ketrampilan ini mendudukan orang dengan erbagi macam peran. Sebuah tim haruslah mempunyai komitmen bersama, tujuan spesifik dan mempunyai kepemimpinan terstruktur untuk memberikan focus dan pengarahan. Sekalipun tim telah dewasa dan matang serta bekinerja secara efektif, tugas manajemen belumlah selesai. Ini karena ada rasa puas diri dan ini adalah tugas para manajer atau kepala sekolah membantu tim ini kembali pada kedewasaan dengan nasihat, panduan dan pelatihan seta penghargaan agar tim ini dapat terus tumbuh dan berkembang.
Semoga Bermanfaaat,.,,......